Minggu, 30 Juni 2013

Posted by macippa On 18.54
Cerita ini dari dosen Pendidikan Agama islam saat menjelaskan bab Munakahat…. Semua teman-teman satu rombel pun langsung grrrrr mendengar sang dosen mendengarkan tema bab yang akan dibahas di kelas saya.seperti biasanya Pada mata kuliah tersebut sang dosen mengawali kelas dengan pertanyaan dari sebuah cerita, berikut cerita yang disampaikan beliau;
Alkisah ada sebuah kerajaan jaman dahulu yang berada nun jauh di negeri makmur yang terkenal dengan kecantikan akan rupa putri. Putri tersebut adalah seorang yang luhur budinya. Ia sangat dicintai oleh ayahandanya, karena umurnya yang sudah masuk dalam usia menikah. Maka ayahandanya mencoba mencarikan pendamping hidup putri tercintanya agar nanatinya dapat hidup bahagia dengan orang yang benar-benar mencintai putrinya sehingga putrinya dapat hidup bahagia

Ayahandanya pun mengumumkan kepada seluruh penjuru negeri-negeri perihal keinginannya mencari pendamping hidup untuk putri cantik kesayangannya, lewat sebuah sayembara. Kabar itu pun didengar oleh rakyat dan pangeran-pangeran di penjuru negeri dan didengar oleh rakyat jelata dan para pangeran. Semua pemuda pun berduyun-duyu datang untuk ikut serta dalam sayembara itu untuk memenangkan hadiah seorang putri nan terkenal kecantikannya.

Sayembara tersebut berbentuk pembuktian seberapa cinta pangeran-pangeran tersebut kepada sang putri di hadapan sang putri. Berbagai cara ditempuh oleh para pemuda yang datang disana…. Ada yang membacakan syair, menulis surat cinta, Ada yang membangun seribu candi, ada yang membangun isatana, ada yang membuatkan perahu, memberikan semua pelayan yang dimiliki. memberikan semua kekayaannya, dan yang lainnya, semua itu dilakukan untuk meyakinkan sang putri akan cintanya….
Tapi tuhan berkehendak lain, sebelum sampai waktu pengumuman sang putri telah dipanggil oleh yang maha kuasa….. mendengar berita tersebut para peserta sayembara pun kecewa dan menggugurkan niatnya untuk berusaha mempersunting sang putri….

Ada yang bilang cinta itu takdir tuhan, yang kadang datang tanpa kita mau… alkisah dari sayembara itu disebutkanlah tiga pemuda yang terlanjur cinta kepada sang putri…. Sehingga tak mampu lagi menghapus apa yang terlanjur masuk ke hati mereka. Mereka sangat terpukul oleh kematiaan sang putri saking terpukulnya macam-macam cara yang direfleksikan atas kehilangan separuh jiwa mereka….

Pemuda si A ia menjadi gila, hilang akal sehat karena kejadian itu, ia sungguh mencintai sang putri sampai dia menyiksa diri sampai-sampai ingin bunuh diri untuk bertemu sang putri….

Pemuda si B, ia baik baik saja. Namun di sela kesendiriannya dia selalu menyebut-nyebut nama sang putri dan membayangkan ia di hadapannya dikala sendiri dan dikala malam kelam dan ia selalu membayangkan sedang membersamai sang putri atas segala tindakan yang dilakukan.

Pemuda si C tak ingin tinggal diam, karena ia tak mampu menahan kepergian sang putri ia mencari cara apapun supaya sang putri kembali, dia berkelana kemana-mana. Sampai pada suatu pemukiman mendapatinya telah lelah hampir mati karena jauh berkelana ia pun ditolong oleh sebuah keluarga dan diminta untuk tinggal bersama keluarga itu.

Karena ia telah hidup bersama keluarga barunya sampai menjadi orang kepercayaan keluarga itu, diceritaknnyalah bahwa keluarga tersebut memiliki air suci sakral, yang dapat menghidupkan makhluk yang sudah mati, namun hal itu adalah sebuah larangan, karena itu keluarga tersebut sangat menjaga keberadaan air. Pemuda itu pun menginginkan air tersebut untuk menghidupkan sang putri.

Karena ia tau itu sebuah larangan ia pun bermaksud untuk mencuri dengan diam-diam. Singkat cerita sang pemuda itu berhasil mencuri air dan menghidupkan sang putri,

Sampai pada sesi pertanyaan. Dosen pun mengajukan pertanyaan, “apabila kalian semua menjadi sang putri dan mendengar pengakuan cinta atas tindakan ketiga pemuda itu, pemuda mana yang akan kalian pilih, beserta alasannya?”

Banyak yang memilih pemuda C, dan A. dan dsenpun melanjutkan penjelasnnya;

“seperti halnya pembuktian kalian mencintai Allah yang tak pernah kita lihat….. Dengan tindakan kita yang tak pernah ingin membuat Allah geram, senantiasalah mencintai Allah dengan berdzikir menyebut namanya dan bertindak atas semua tindakan yang membuat Allah senang melihat kita, sbesar cinta kita kepada Allah, Allah tidak akan suka jika kita menyiksa diri untuknya, ingat Allah mencintai kita tidak mungkin ingin kalian sengsara meskipun itu semua dilakukan karena Allah, atau melakukan segala cara yang sah maupun tidak sah sebagai tindakan beranggapan bahwa Allah akan senang atas tindakan luar biasa yang kita lakukan karenanya. Sama saja mabuk-mabukan denga membaca basmalah sebelumnya, atau mencuri diwai dengan doa bersama kepada Allah, maka cara mencintai yang paling benar dalam versi ini adalah cara emuda yang kedua”

Kamis, 27 Juni 2013

Posted by macippa On 07.27
Seharusnya malam ini saya habiskan buat ngerjain pengolahan data.
Tapi sedikit share aja sebentar yang saya alami hari ini. Harga BBM naik akibatnya semua harga bahan pokok ikut naik, termasuk cabe rawit. Barusan belanja cabe rawit 10 buah, harganya Rp 1.000 . Kalo gitu saya punya ide, gimana kalo nanem cabe di pot kecil, lumayan. Satu buah harganya seratus. Satu pohon bisa dapet 5.000, dan bibit cabenya ambil dari salah satu cabe yang saya beli tadi aja… hehehehe…
Ini nih yang namanya pohon duwit…. dasar pikiran anak ekonomi. Sempet kepikiran buat mindahin taneman yang nagkring dikamar, yang tak oyong-oyong siang ke teras depan ato ke belakang biar dapet sinar matahari buat bikin makanannya terus kalo malem bisa nemenin bikin skripsi, hehehe… enggak ah, masak cuma demi duwit taneman yang setia ini (ya iyalah nggak bisa lari, nggak punya kaki) tak ganti dengan pohon duwit buat menyambung hidup. No way…. Nyatanya sekarang dia (si taneman) masih nagkring di pinggir jendela dan dia lagi senyum ke arahku (imaginasi nggak ketulungan, maaf ya ). Sekarang mesti konsen sama skripsi.
Posted by macippa On 07.11
dua belas hari menuju ramadhan....
rasanya udah nggak sabar mananti saat-saat berkumpul bersama keluarga, bisa dibayangin... waktu demi waktu, detik demi detik menanti berbuka puasa itu bener-bener special moment... pasti kita akan membagi moment itu bersama dengan orang yang kita sayang, keluarga, teman deket,temen kuliah, temen kos. it's special moment with our special people.
bayangin deh.... ketika kita punya perasaan yang sama (laper, hehe), menuju detik-detik buka puasa dengan hidangan spesial masakan ibu kita..... Waaaaaaaa...... kangen!!!!! pengen cepet-cepet puwasaaaaaa!!!!! (Oooops... mendadak heroik banget) ^.^.

nikmat yang mana yang kan kau dustakan??????
subhanallah... nikmat Alloh bener-bener tiada tara, nggak pernah bisa kita bayar dengan apapun, kesempatan yang selama ini kita rasakan. coba bayangin kalo tiap detak jantung kita dikasih argometer, terus kita suruh bayar sama Alloh, mampukah kita?.:)apalagi kesempatan menikmati kebersamaan bersama orang-orang yang kita sayang. kapan lagi kita dapetin kecuali di bulan ramadhan ini.

bersyukurah buat yang masih bisa mengalami hal yang tadi saya ceritakan. ingat nikmat yang kita miliki, keluarga, sahabat dekat, nikmat sehat. banyak orang yang tak seberuntung itu, banyak sodara kita yang berada diluar sana hidup tanpa keleuarga, ato mungkin sebatang kara, banyak orang yang sibuk dengan dirinya sendiri, sehingga tidak punya kawan untuk berbagi, banyak juga yang sedang sakit. bersyukurlah....

so.... atas segala nikmat yang kita miliki, dan kesempatan yang diberikan Alloh subhanallahu wa ta'alla mari kita perbaiki diri, beribadah kepada-Nya, memaksimalkan ramadhan ini dengan optimal... ya tilawahnya, ya sedekahnya, sholat wajib awal waktu sholat sunnah (tahajud, duha, rawatib) dan niat tiap langkah kita. inget lho pahalanya berlipet-lipet..... selamat menyambut ramadhan, :)

Selasa, 25 Juni 2013

Posted by macippa On 20.46
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi ilmu kepada teman-teman tentang cirri-ciri, kekuatan, dan kelmahan dari 4 pola dasar watak manusia. Tulisan ini bersumber dari beberapa artikel dan blog yang dapat saling melengkapi yang saya peroleh dari surfing di internet.
Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh apabila kita kita memahami cirri, kekuatan, dan kelemahan tiap pola dasa watak manusia, terutama saat kita berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai situasi dan kondisi.
Dalam kehidupan rumah tangga, apabila kita kurang memahami watak dari pasangan kita, maka pasangan suami-istri sering bertengkar terus-menerus, Dengan memahaminya, maka kita akan sangat terbantu sekali. Kita dapat mengerti mengapa suami tiba-tiba sangat marah ketika meja kerjanya yang berantakan diatur rapi.
Kita juga dapat memahami mengapa istri kita tidak mau nendengar sedikitpun pendapat kita, tak mau kalah, cenderung mempertahankan diri, selalu merasa benar dengan pendapatnya dan makin sengit bertengkar kalau kita mau coba-coba untuk mengalahkannya. Seorang ibu pun tak perlu bingung dan pusing oleh watak keras kepala anak–anaknya apabila mampu memahami anak-ananknya.
Kita juga akan mudah memahami mengapa pegawai kita mudah berjanji dan mudah \ melupakannya, “Oh ya, saya lupa” katanya sambil tertawa santai.
Sebagai contoh, seorang pemimpin perlu memahami watak dari para pegawainya, sehingga mengetahui bagaimana harus memperlakukan pegawainya, dan mengetahui bagaimana cara motivasi para pegawainya agar kinerja mereka produktif dan sesuai yang diharapkan..
Florence Litteur, penulis buku terlaris “Personality Plus” menguraikan, ada 4 (empat) pola watak dasar manusia, yaitu sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis.

SANGUINIS (Yang Populer)
Mereka cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.
Seorang sanguinis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : suka bicara, antusias, ekspresif, ceria, penuh rasa ingin tahu, hidup di masa sekarang, mudah berubah (banyak kegiatan/keinginan), berhati tulus, kekanak-kanakan, senang berkumpul (untuk bertemu dan bicara), umumnya hebat di permukaan, mudah berteman dan menyukai orang lain, senang dengan pujian, ingin menjadi perhatian, menyenangkan dan dicemburui orang lain, mudah memaafkan (tidak menyimpan dendam), mengambil inisiatif/menghindar dari hal-hal yang membosankan, spontanitas, serta seorang yang demonstratif dan emosional.
Kelemahan : suara dan tertawa yang keras, membesar-besarkan suatu hal, susah diam, mudah dikendalikan oleh keadaan/orang lain (suka nge-Gank), sering minta persetujuan, RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek), banyak bicara saat bekerja dan melupakan kewajiban, mudah berubah-ubah, susah tepat waktu jam kantor, prioritas kegiatan kacau, mendominasi,percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas, sering mengambil permasalahan orang lain menjadi seolah-olah masalahnya, egoistis, sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yang sama, serta konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.

MELANKOLIS (Yang Sempurna)
Mereka agak agak berseberangan dengan sanguinis. Seorang melankolis cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankolis cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankolis selalu ingin serba sempurna dan ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankolis tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah ia disusun, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain
Seorang melankolis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : analitis, mendalam, dan penuh pikiran, serius dan bertujuan, terjadwal, artistik, musikal dan kreatif, sensitif, mau mengorbankan diri dan idealis, standar tinggi dan perfeksionis, senang perincian, tekun, serba tertib dan teratur (rapi), hemat, melihat masalah dan mencari solusi kreatif (sering terlalu kreatif), kalau sudah mulai, dituntaskan, berteman dengan hati-hati, puas di belakang layar, menghindari perhatian, mau mendengar keluhan, setia, serta sangat memperhatikan orang lain.
Kelemaan : cenderung melihat masalah dari sisi negatif, murung dan tertekan, mengingat yang negatif dan pendendam, mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah, lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan, tertekan pada situasi yang tidak sempurna dan berubah-ubah, terlalu menganalisa dan merencanakan (if..if..if..), standar tinggi, hidup berdasarkan definisi, sulit bersosialisasi, sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya, sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang), serta skeptis terhadap pujian).

KOLERIS (Yang Kuat)
Mereka suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa saja ia suruh melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ sehingga orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orang berusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”, tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi”, maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, serta tak mudah pula mengalah.
Seorang koleris mempunyai kekuatan dan kelebihan sebagai berkut :
Kekuatan : seorang leader, pengambil keputusan, dinamis, aktif, sangat memerlukan perubahan, berkemauan keras dalam mencapai sasaran, bebas dan mandiri, suka tantangan, berprinsip “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”, solutif, praktis, dan bergerak cepat, mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas, membuat dan menentukan tujuan, mau memimpin dan mengorganisasi, biasanya punya visi, serta unggul dalam keadaan darurat.
Kelemahan : tidak sabar dan cepat marah, senang memerintah, susah sedikit santai, menyukai kontroversi dan pertengkaran, terlalu kaku dan keras, tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik, serta tidak suka yang bertele-tele, keputusan sering tergesa-gesa, banyak tuntutan pada orang lain, cenderung memperalat orang lain, menghalalkan segala cara demi tujuan, gila kerja, sulit minta maaf, mungkin selalu benar tetapi tidak popular.

PLEGMATIS (Cinta Damai)
Mereka tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, meski ia tidak suka. Baginya kedamaian adalah segalanya. Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai.
Kaum plegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang plegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sanguinis.
Berurusan dengan orang plegmatis bisa serba salah. Ibarat keledai, “kalau didorong ngambek, tapi kalau dibiarin tiak jalan”. Jika kita punya pegawai plegmatis, anda harus rajin memotivasinya sampai ia termotivasi sendiri.
Seorang plegmatis mempunyai kekuatan dan kelemahan sebagai berikut :
Kekuatan : mudah bergaul, santai, tenang, teguh, sabar, pendengar yang baik, tidak banyak bicara, cenderung bijaksana, simpatik, baik hati, sering menyembunyikan emosi, kuat di bidang administrasi, cenderung ingin segalanya terorganisasi, penengah masalah yang baik, cenderung berusaha menemukan cara termudah,baik di bawah tekanan, menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan, humoris,senang melihat dan mengawasi, peduli, serta mudah rukun dan damai
Kelemahan : cenderung tidak suka perubahan/kegiatan baru, takut dan khawatir, menghindari konflik dan tanggung jawab, keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar), terlalu pemalu dan pendiam, humor kering dan mengejek (sarkatis), kurang berorientasi pada tujuan, sulit bergerak dan kurang memotivasi diri, lebih suka sebagai penonton daripada terlibat, tidak senang didesak, serta suka menunda-nunda/menggantungkan masalah.
Setelah membaca uraian diatas, apakah sekarang anda sudah mengetahui anda masuk golongan apa?Lalu bagaimana dengan orang-orang terdekat anda, mereka masuk golongan apa? Jangan-jangan anda sekarang mulai mengerti mengapa suami-istri-anak-rekan anda berperilaku “seperti itu” selama ini. Dan anda pun akan tertawa sendiri mengingat-ingat berbagai perilaku dan kejadian selama ini.
Dalam diri manusia tidaklah memiliki waak yang identik seperti uraian diatas. Menurut Florence Litteur, dalam penelitiannya bahwa ternyata keempat watak itu pada dasarnya juga dimiliki setiap orang, hanya `kadar\nya. Oleh sebab itu muncullah beberapa kombinasi watak manusia, beberapa diantaransebagai berikut ini :
KOLERIS-SANGUINIS
Artinya kedua watak itu dominan sekali dalam mempengaruhi cara kerja dan pola hubungannya dengan orang lain. Di sekitar kita banyak sekali orang-orang koleris-sanguinis ini. Ia suka mengatur orang, tetapi juga senang bicara (dan mudah juga jadi pelupa).
KOLERI MELANKOLIS
Mungkin anda akan kurang suka bergaul dengan dia. Bicaranya dingin, kalem, baku, suka mengatur, tak mau kalah dan terasa kadang menyakitkan (walaupun sebetulnya ia tidak bermaksud begitu). Setiap jawaban anda selalu ia kejar sampai mendalam, sebab ia perfeksionis, tahu detail dan agak dingin.
Menghadapi orang koleris-melankolis, anda harus fahami saja sifatnya yang memang `begitu’ dan tingkatkan kesabaran anda. Yang penting sekarang anda tahu, bahwa ia sebetulnya juga baik, namun tampak di permukaan kadang kurang simpatik, itu saja.
PLEGMATIS-MELANKOLIS
Pembawaannya diam, tenang, tapi ingat semua yang anda katakan, akan ia pikirkan, ia analisa. Lalu saat mengambil keputusan pastilah keputusannya berdasarkan perenungan yang mendalam dan ia pikirkan matang-matang.
Banyak lagi tentunya kombinasi-kombinasi yang ada pada tiap manusia, tetapi yang penting adalah bagaimana memanfaatkannya dalam berbagai aktivitas hidup kita. Jika suami-istri saling mengerti sifat dan watak ini, mereka akan cenderung berusaha `memaafkan’ pasangannya. Lalu berusaha untuk menyikapinya secara bijaksana.
Dalam penerimaan pegawai untuk bidang-bidang yang membutuhkan tingkat ketelitian dan keteraturan yang tinggi, tempatkanlah orang-orang yang melankolis (yang sempurna). Untuk bagian promosi, iklan, resepsionis, MC, humas, wiraniaga, tentu tempatkanlah orang-orang sanguinis. Jangan posisikan orang-orang plegmatis di bagian penagihan ataupun penjualan, maka hasilnya pasti akan amat mengecewakan.
Manusia memang amat beragam. Muncul sedikit tanda tanya, diantara semua watak itu, mana yang paling baik?Jawabannya, menurut Florence, tak ada yang paling baik. Semuanya baik dan masing-masing pmempunyai kekuatan dan kelemaan tersendiri. Tanpa orang sanguinis, dunia ini akan terasa sepi. Tanpa orang melankoli, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya. Tanpa orang koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan. Tanpa orang plegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.
Yang penting bukan mana yang terbaik, sebab kita semua bisa mengasah keterampilan kita berhubungan dengan orang lain(interpersonal skill). Seorang yang ahli dalam berurusan dengan orang lain, ia akan mudah beradaptasi dengan berbagai watak itu. Ia tahu bagaimana menghadapi sifat pelupa dan watak acaknya orang sanguinis, misalnya dengan memintanya untuk selalu buat rencana dan memintanya melakukan segera. Ia jago memanas-manasi (menantang) potensi orang koleris mencapai tujuannya, atau `membakar’ orang plegmatis agar segera bertindak saat itu juga. ”Inilah seninya”, kata Florence “dalam berinteraksi dengan orang lain”. Tentu saja awalnya adalah, “Anda dulu yang harus berubah”. Belajarlah jadi pengamat tingkah laku manusia…(lalu tertawalah)!

SUMBER



Posted by macippa On 18.38
(Arrahmah.com) – Salah satu jenis dzikir yang sangat dianjurkan untuk diperbanyak dan dikerjakan secara rutin adalah istighfar. Istighfar adalah meminta ampunan kepada Allah dengan mengucapkan doa atau dzikir yang menunjukkan pengakuan atas dosa yang kita perbuat, dengan harapan Allah akan memaafkan dan mengampuni dosa tersebut.

Keutamaan istighfar antara lain dijelaskan dalam sebuah hadits berikut ini, oe

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هُمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ “

Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Daud no. 1518, Ibnu Majah no. 3819, Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra no. 6421 dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kubra no. 10665)

Makna hadits:

- Barangsiapa yang senantiasa beristighfar: Barangsiapa yang senantiasa beristighfar dalam segala kondisi atau meminta ampunan Allah setiap kali melakukan kemaksiatan atau menghadapi musibah.

- niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya: Allah akan menghilangkan segala kesedihan dan kegalauan yang menyempitkan jiwanya, dan menggantikannya dengan kelapangan dada dan kebahagiaan.

- jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya: Allah akan memberikan solusi dan jalan keluar atas segala kesempitan dan problematika kehidupan yang sedang ia alami.

- dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak ia sangka-sangka: Allah memberinya rizki dengan cara yang tidak pernah ia duga dan pikirkan sebelumnya. (Syamsul Haq ‘Azhim Abadi, ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, 4/267)

Para ulama menyatakan bahwa sanad hadits di atas lemah karena kelemahan seorang perawi bernama Hakam bin Mush’ab. Meski demikian makna hadits di atas adalah benar dan dikuatkan oleh ayat-ayat Al-Qur’an dan banyak hadits shahih.

Imam Mulla Ali Al-Qari Al-Harawi (wafat tahun 1014 H) menyatakan bahwa hadits di atas bersumber dari firman Allah Ta’ala:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan menjadikannya untuknya jalan keluar dan Allah akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa berserah diri kepada Allahs emata niscaya Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya. Dan Allah telah menetapkan ketentuan atas segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 2-3)

Makna hadits di atas juga ditegaskan oleh firman Allah melalui lisan nabi Hud ‘alaihis salam:

وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

“Wahai kaumku, mintalah ampunan Rabb kalian kemudian bertaubatlah kalian kepada-Nya, niscaya Dia mengirimkan dari langit hujan yang deras kepada kalian dan menambahkan kekuatan atas kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling dengan menjadi orang-orang yang banyak berbuat dosa.” (QS. Hud [11]: 52)

Juga firman Allah melalui lisan nabi Nuh ‘alaihis salam:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)

Maka aku katakan kepada kaumku: “Mintalah ampunan Rabb kalian karena sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan dari langit hujan yang deras kepada kalian, mengaruniakan kepada kalian limpahan harta dan anak-anak, menjadikan untuk kalian kebun-kebun dan menjadikan untuk kalian sungai-sungai.” (QS. Nuh [71]: 10-12)

Salah satu ciri hamba-hamba Allah yang shalih dan meraih surga adalah banyak beristighfar, terlebih pada sepertiga malam yang terakhir, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran [3]: 17 dan Adz-Dzariyat [51]: 18. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sendiri telah member tauladan kepada umatnya dengan beristighfar minimal sebanyak 70 kali dalam sehari semalam. Maka sudah selayaknya bagi kita untuk menjadikan istighfar sebagai bagian penting dalam hidup kita sehari-hari. Wallahu a’lam bish-shawab.


SUMBER
Posted by macippa On 17.51
Non Performing Financing atau NPF, seperti halnya Non Performing Loan /NPL bank konvensional, timbul karena masalah yang terjadi dalam proses persetujuan pembiayaan di internal bank, atau setelah pembiayaan diberikan. Namun, NPF dan NPL terjadi pada sistim yang berbeda. Sistim perbankan syariah memiliki faktor fundamental yang dapat menahan timbulya NPF agar tidak meluas; tetapi, sistim perbankan konvensional memberikan peluang yang lebih besar untuk terjadinya NPL.

Faktor fundamental yang melandasi transaksinya adalah sebagai berikut. Dari sisi aktiva neraca, bank syariah hanya mengenal kata “pembiayaan” sebagai kegiatan utamanya, dan tidak memberi pinjaman uang seperti pada bank konvensional. Pemberian pinjaman uang pada bank syariah bersifat sosial, dan tidak berbunga. Transaksi komersialnya dilaksanakan melalui jual-beli dengan akad murabaha, sewa-menyewa dengan akad ijarah, dan kerja sama menjalankan suatu bentuk usaha/bisnis dengan mudharabah atau musyarakah.

Pembiayaan tidak boleh mengandung riba, bersifat gharar dan maysir. Riba atau bunga, yang ditetapkan di muka terlepas apakah usaha menguntungkan atau merugi, jelas manambah risiko bisnis. Risiko yang lebih besar akan mendorong timbulnya NPL. Sebagai pengganti bunga, bank syariah mengfokuskan diri pada perolehan keuntungan dari transaksi bersama nasabahnya. Keuntungan dari usaha tidak ditetapkan di muka, tetapi tergantung pada realisasi nominal yang sesungguhnya. Pada akad muarabaha, misalnya, bank membelikan barang yang dibutuhkan, dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan tambahan harga sebagai keuntungan bank. Nasabah dapat mengangsur pembeliannya itu kepada bank. Pada akad ijarah, bank menyewakan barang yang dibeli kepada nasabahnya. Pada akad mudharabah, bank sebagai shahibul mal menyediakan modal untuk membiayai usaha yang dijalankan oleh nasabah sebagai mudharib. Pada akad musharakah, bank dan nasabah membiayai dan menjalankan suatu usaha bersama-sama. Pada akad ini, perolehan keuntungan merupakan common interest bagi bank dan nasabah, yang kemudian akan dibagi berdasarkan nisbah yang ditentukan pada awal hendak bekerja sama. Kepentingan bersama ini dapat mendorong transparansi informasi yang lebih terbuka, dan mengurangi timbulnya moral hazard, bagi setiap pihak dalam bertransaksi, sehingga mengurangi risiko bisnis atau risiko pembiayaan/kredit bagi para pihak. Setiap akad tersebut mengandung unsur keadilan, yaitu keuntungan yang dihalalkan dan dibagi adalah yang merupakan kompensasi terhadap risiko usaha yang ditanggung bersama.

Prima kausa dari akad-akad tersebut adalah bukan uang, tetapi barang yang diperjual-belikan pada murabaha , atau barang yang disewakan pada ijarah, atau usaha di sektor riel yang diusahakan bersama pada mudharaba/musharakah. Prima kausa ini merupakan underlying transaction, namun bukan yang dilarang seperti alkohol atau makanan yang diharamkan. Prima kausa seperti itu membuat penggunaan dana bank dapat lebih terkontrol, dan dapat menekan risiko sidestreaming dana bank. Uang bersifat fungiable, atau bagaikan air, dan dapat dialirkan sekehendak debitor, dengan menyimpangi perjanjian kredit bank konvensional. Pada akad bank syariah, barang dan jasa/usaha harus dipastikan sejak awal, dan dana bank mengikuti alur barang dan jasa itu.

Gharar adalah sifat transaksi yang tidak jelas keberadaan atau karakteristik dari prima kausa-nya, seperti ikan di laut, atau memiliki risiko yang tidak perlu, atau salah satu pihak tidak memiliki pengetahuan yang cukup terhadap prima kausa atau transaksi itu; sehingga membuat kedudukan para pihak menjadi tidak seimbang. Maysir adalah sifat transaksi yang untung-untungan, atau bersifat judi. Perjudian sangat dilarang. Pembiayaan dengan prima kausa yang di luar sektor riel, seperti produk derivative, cenderung bersifat maysir; sekaligus menambah risiko menjadi lebih besar. Di tahun 1929-1930, pembiayaan (pembelian) saham yang meluas di Amerika merupakan penyebab utama timbulnya Depresi Besar di Negara itu. Harga saham bersifat fluktuatif dengan turun-naik secara random, atau disebut random walk, sehingga bersifat spekulatif. Tidaklah heran hal tersebut dapat terjadi, karena menurut Keynes, uang memang dapat digunakan untuk berspekulasi, selain untuk bertransaksi dan berjaga-jaga.

Di sisi pasiva neraca bank, dana masyarakat bukan berupa utang, melainkan titipan dengan akad wadiah, atau dana investasi dengan akad mudharabah. Dana masyarakat pada bank konvensional, di lain pihak, bersifat utang. Disini terlihat, bahwa bank syariah tidak mengunakan konsep leverage, yaitu menggunakan utang untuk memperbesar keuntungan; tetapi, menambah risiko bisnis atau kredit. Karena dana investasi selalu berjangka, kemungkinan run on the bank lebih kecil. Di lain pihak, bank dapat mensinkronisasikan risiko dan tingkat keuntungan antara akad mudharabah dengan pemilik dana atau shahibul mal (disini, bank bertindak sebagai mudharib), di sisi pasiva, dengan akad mudharabah dengan nasabah yang diberikan pembiayaan sebagai mudharib (bank sebagai shahibul mal), di sisi aktiva. Sinkronisasi ini dapat mengurangi risiko atau kerawanan bank.

Pada tataran makro, konsep fractional banking pada perbankan konvensional mendorong terciptanya “likuiditas akunting” atau kredit yang lebih besar. Likuiditas atau kredit ini, jika tidak dikontrol penggunaannya, dapat menyebabkan kegagalan bank, atau krisis perbankan/keuangan. Banyak krisis keuangan di dunia dimulai dengan liberalisasi keuangan demi menciptakan likuiditas yang lebih besar, untuk memperbesar pertumbuhan ekonomi; tetapi, kemudian mendorong terjadinya lending boom dan NPL yang besar pula. Pada akhirnya, setiap krisis itu menurunkan pertumbuhan ekonomi, dan menimbulkan pengangguran, utang yang menumpuk, serta beban keuangan yang besar bagi pembayar pajak. Oleh karena itu, dapat dikatakan pertumbuhan dengan memperbesar keran kredit cenderung menciptakan pertumbuhan yang semu.

Uang pada perekonomian Islam hanya sebagai alat perantara, bukan sebagai komoditas dengan harga berbentuk bunga seperti pada perekonomian kapitalistik. Uang pun hanya untuk memenuhi kebutuhan bertransaksi di sektor riel seperti yang wakilkan oleh persamaan Irving Fisher, atau disebut endogeneous money, dan tidak ditambah dengan jumlah kredit (uang). Perekonomian Islam menekankan pada perdagangan, karena Tuhan SAW menghalalkannya. Perdagangan meningkatkan produksi barang dan jasa, yang menciptakan lapangan kerja, dan kesejahteraan bagi umat. Bank syariah menekanan ‘pembiayaan’ prima kausa di atas, sehingga mendukung pertumbuhan sektor riel yang lebih hakiki.

Bank syariah berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadith Nabi SAW, sehingga dapat dikatakan sistim di mana NPF terjadi merupakan turunan dari ciptaan Tuhan SAW, yang tidak ada tandingannya. Namun, bagaimana sistim itu digunakan sangat tergantung pada para pelakunya. Penyebab NPF/NPL dari segi internal bank adalah sama, yaitu berkaitan dengan faktor pengetahuan/keahlian pembiayaan/kredit, profesionalisme dan integritas , dan kadar spiritualitas dari pejabat nya, corporate culture, credit/financing culture yang ada di institusinya, moralitas para pemimpinnya (moral leadership), serta reward & penalty system yang tepat. Dari segi proses, perlu melakukan pengecekan reputasi calon konsumen, due diligence & care, dan pengawasan pembiayaan/kredit internal. Penyebab terjadinya NPF/NPL setelah pembiayaan/kredit diberikan berada pada tataran nasabah, yang berkaitan dengan masalah kejujuran dan kepercayaan, kepiawaian dalam berbisnis, komitmen terhadap bisnis yang dijalani, dan komitment moral untuk menepati janji. Semua ini harus ditelaah sejak awal, baik oleh bank konvensional ataupun bank syariah, dengan menggunakan faktor internal tersebut.

Jika faktor internal itu diterapkan dengan intensitas yang sama di kedua kelompok bank, ceteris paribus, maka dengan sistim perbankan syariah, NPF cenderung terjadi lebih kecil, di bandingkan dengan NPL bank konvensional. Namun, jika faktor-faktor tersebut diterapkan dengan kadar Ketauhidan yang kental (pada bank syariah), NPF akan lebih rendah lagi (hho, 20/11/2011).



Tulisan ini telah diterbitkan pada Majalah Ekonomi Syariah Vol. 11, No. 2, 2012 M / 1433 H.
Posted by macippa On 05.36
Memantaskan Diri

Selanjutnya, saya akan menyampaikan satu kisah nyata. Tentang Dee. Ketika dipertemukan dengan beberapa pilihan, Dee sempat bingung. Urusan jodoh nih! Siapapun pasti menginginkan jodoh yang baik, termasuk Dee. Terus apa yang ia lakukan?

Pertama, ia lapor dulu (baca: memohon) kepada Yang Maha Menilai. Kedua, karena menginginkan jodoh yang lebih baik, maka ia pun mulai memperbaiki dirinya. Inilah yang di sebut memantaskan diri. Yah, bukan sekadar memantaskan diri. Tapi, memantaskan diri di hadapan Yang Maha Menilai. Maka :
Ibadah A ia tingkatkan
Ibadah B ia lipatgandakan
Ibadah C ia rutinkan (sebelumnya, jarang-jarang)
Ibadah D ia rutinkan (sebelumnya, hampir-hampir tidak pernah)
Alhamdulillah, puji Tuhan, hanya dalam waktu beberapa bulan setelah meningkatkan ibadah, ia bertemu dan saling tertarik dengan seorang gadis yang sudah bertahun-tahun melakukan dan meningkatkan:
Ibadah A
Ibadah B
Ibadah C
Ibadah D

Bukankah Dia telah berjanji, “Yang baik-baik adalah untuk yang baik-baik. Dan begitu juga sebaliknya.” Kurang lebih, yah begitu (QS 24 : 26). Jadi, kalau Anda menginginkan pasangan yang lebih baik? Yah, perbaiki diri, pantaskan diri. Dengan demikian, mudah-mudahan Dia akan mempertamukan Anda dengan seseorang yang pantas untuk Anda. Sejenak,coba deh Anda tanya-tanya pada diri Anda sendiri:

Sering kali, kita menginginkan jodoh yang lebih baik, tapi sayangnya, kita sendiri malas memperbaiki diri. Kita sendiri malas memperbaiki diri. Lha, apa mungkin kita mendapatkan jodoh yang lebih baik? Sepertinya sih,kecil kemungkinannya.

Atau begini. Bukan mustahil,jodoh kita itu nilainya 8. Namun, kita itu nilainya masih 6. Bisa jadi,karena itulah, Dia belum mempertemukan kita dengan jodoh kita. Yah, belum pantas menurut-Nya.
Sebenarnya,ini bukan semata-mata urusan jodoh.Ini juga berlaku untuk urusan keturunan, pergaulan, mitra usaha, dan lain-lain.
Mau keturunan yang baik-baik?
Mau pergaulan yang baik-baik?
Mau mitra usaha yang baik-baik?
Yah, perbaiki diri terlebih dahulu.
Jadi, kata kuncinya adalah perbaiki diri, pantaskan diri, luruskan niat hanya untuk-Nya,dan berbaik-sangka kepada-Nya.
Kembali ke Dee. Tidak ketinggalan, Dee juga menggabungkan adab do’a dan LOA (Law of Atraction), agar impian bertemu jodohnya itu terwujud dalam waktu yang jauh lebih cepat.
Ia membayangkan, berpura-pura seolah-olah itu sedang terjadi (LOA), dan terus sampai itu benar-benar terjadi. Ini dia konkretkan dengan membuat undangan akad nikah pada template SMS, membeli ranjang ukuran double, mempercantik taman di rumah, dan lain-lain. (Pst, padahal waktu itu ia belum tahu siapa gadis itu!)
Ia menetapkan kapan impian itu akan terjadi dan memperjelas semuanya. Ini dia konkretkan dengan memohon kepada Yang Maha Kuasa agar bertemu dengan jodohnya pada bulan X dan menikah pada bulan Y.
Alhamdulillah, puji Tuhan, dalam waktu singkat, dalam waktu kurang dari 6 bulan, pertemuan pada bulan X dan pernikahan pada bulan Y itu benar-benar terjadi!

Orang-orang sering bilang, “Jodoh itu di Tangan Tuhan.”Sambil bergurau,saya balas, “Itu betul. Dan jodoh itu akan tetap di Tangan Tuhan, selagi kita tidak berusaha mengambilnya.” Apa yang diajarkan oleh guru-guru saya,selain lebih membuka pintu rezeki, menikah itu akan menggembleng kita untuk lebih sabar, lebih bertanggung jawab, dan lebih mampu memimpin. Yah, mudah-mudahan.

(Oya, hampir kelupaan. Kebetulan, Dee itu adalah saya sendiri, Ippho Santosa)



sumber
Posted by macippa On 05.10

Engkau yang hatinya sedih karena direndahkan, dengarlah ini …

Aku tahu engkau sakit hati, dan memang wajar bagimu karena engkau menghormati dirimu, dan kau tahu dirimu lebih baik daripada yang disangkakan oleh orang lain.



Tapi,
...
Jika engkau bersedih dan meratapi kesedihanmu seperti itu, engkau menampilkan kepantasan untuk direndahkan.

Hanya orang rendah yang terkena perendahan.

Orang besar, atau yang sedang membangun kebesaran diri dan hidupnya, tidak akan mempan direndahkan.

Jangan ijinkan orang lain merendahkanmu.

Jangan gunakan perendahan orang lain untuk merusak keindahan hari-harimu bersama mereka yang menyayangimu.

Sudahlah,

Bersedih karena direndahkan akan menjadikanmu pantas direndahkan.

Tumbuhlah.

Mungkin tubuhmu tak lagi tumbuh, tapi hanya langit yang menjadi batas pertumbuhan jiwamu.

Dan, ooh … jiwamu itu indah sekali.

Tegapkanlah tubuhmu, indahkanlah senyum di wajahmu, pandanglah orang lain seperti engkau mengerling kepada bayi lucu yang mudah dicintai, dan janganlah terputus di dadamu itu doa bagi kebaikanmu dan kebaikan semua jiwa yang bersentuhan dengan jiwamu.

Yah … begitu, tersenyumlah.

Engkau lebih menarik saat tersenyum.

Mario Teguh - Loving you all as always

sumber

Senin, 24 Juni 2013

Posted by macippa On 18.03
Skripsi,adalah momok yang paling menakutkan bagi mahasiswa semester akhir….
Saya pikir hal yang menjadikan momok adalah kacamata mereka sendiri.
Inget nggak kalimat ”if you think you can, you can do it. If you think you can’t, that’s right” intinya dirimu adalah sesuatu yang kamu pikirkan…
guest…. Sugestikan kamu bisa KA-MU-PAS-TI-BI-SA. oke guess...

Balik ke topik utama. Skripsi. Apa sih skripsi? Buat apa skripsi? Kenapa kita diwajibkan buat skripsi? Mari kita cari tahu sedikit demi sedikit. Let’s see….

Kebetulan dosen yang mengampu mata kuliah metodologi penelitian adalah bapak Agus Wahyudin, beliau adalah Pembantu Rektor di bidang Akademis,jadi beliau ini bisa dibilang dedengkotnya yang menangani masalah akademis di kampus konservasi (Unnes) tercinta.
beliau menuturkan bahwa harapan beliau ketika mahasiswanya membuat skripsi, mahasiswa sudah paham betul maksudnya, sehingga belau menjelaskan dengan detail alasannya.

Pada awalnya sadar atau tidak pendidikan di indonesia dibagi menjadi dua…
Satu. Orang yang tujuan belajarnya akan terjun ke dunia secara teknis bekerja di perusahaan atau kantoran.tujuan lulusannya dipersiapkan untuk bisa langsung bekerja contoh pendidikan kursus, SMK,STAN. dan lembaga kursus, mereka yang belajar disana didik untuk dipersiapkan secara teknis di dunia pekerjaan.
Dua. orang yang gemar dalam dunia pendidikan, contohnya SMA,dan Universitas, institut.
obyeknya adalah ilmu,lulusannya dipersiapkan sebagai akademisi entah itu guru, dosen, ilmuan dan yang paling tinggi jabatannya adalah profesor. lulusan orang yang belajar di dunia akademis yang tujuan lulusannya sebagai seorang konseptor dan sebagai tenaga pendidik

Bagi orang yang memilih hidupnya setelah lulus untuk siap bekerja maka pilihlah sekolah yang memang mendidik lulusannya untuk siap bekerja dan lembaga tersebut tidak mewajibkan membuat skripsi, selanjutnya kebijakan tentang hal tersebut diserahkan di tangan lembaga pendidikan tersebut apakah akan diganti dengan TA atau yang lain. Peran mereka disini adalah sebagai penggerak, berkutat pada pekerjaan teknis dan berorientasi pada hal-hal yang bersifat lapangan

Sedangkan orang yang melanjutkan pendidikan dalam dunia akademis diwajibkan menyusun skripsi supaya dapat menerapkan ilmunya dalam permasalahan yang ada (ingetkan kalo skripsi itu ada gap/permasalahan sehingga skripsi mampu menjadi solusinya). Atau skripsi bisa menjadi sarana inovasi yang menciptakan ilmu baru. Sehingga lulusannya nanti akan menjadi para konseptor atau profesor.

masih bertanya mengapa harus bikin skripsi?
skripsi disusun secara sistematis supaya dapat menjadi sebuah solusi pada permasalahan yang ada sehingga dapat diterima sebagai ilmu. Apakah harus skripsi yang bisa menciptakan ilmu baru??? Masih ingetkan mata kuliah filsafat ilmu, perbedaan pengetahuan dan ilmu….
Pengetahuan adalah kebenaran yang terbukti dan sudah diakui kebenarannya. Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang terbukti secara ilmiah, tersistematis sehingga sudah tidak diragukan lagi kebenarannya. (skripsi lolos sensor nih buat masuk kriteria ini)

Skripsi sudah berlangsung sejak lama mengingat Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Tambahan Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 4301, Penjelasan atas Tambahan Lembaran Negara Nomor 78); Tujuan dari penulisan skripsi, tidak lain untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dan memanfaatkan apa yang telah dipelajarinya.

fenomena saat ini memang pemerintah belum bisa mendisiplinkan pendidikan yang ada banyak lulusan yang bekerja tidak pada bidangnya, itulah yang disebut dengan salah ranah. Namun hal tersebut masih menjadi PR pemerintah. kita cukup memperbaiki diri dan berdoa. ~.~
Posted by macippa On 09.42
Pada keheningan malam ini saya teringat pengalaman yang tak kan pernah saya lupakan. Tiga hari sebelumnya saya dimintai tolong untuk menjadi panitia sebagai EO sebuah event…, saya menyetujui saja karena ada beberapa orang teman dekat saya yang ikut dan delapan puluh persen panitia yang dimintai tolong saya kenal, jadi saya tidak perlu kuatir akan kondisi yang paling tidak saya sukai yaitu berada pada lingkaran orang yang tidak saya kenal…
Saya lupa tanggal mainnya, yang jelas tempatnya Di Hotel Grasia Semarang dan pertama kali itu saya menginjakkan kaki ke hotel tersebut. Acara tersebut tentang musyawarah usaha kecil menengah seindonesia, buat kalangan pejabat dan para ekonom. Iseng2 saya tanya ke ibuk-ibuk pengusaha aksesoris yang sejenis dengan usaha saya (Edelweiss Aksesoris) dan alhamdulillah ibuk itu terbuka dan ramah menjawab pertanyaan saya…. Lumayan dapet ilmu.

Sebenarnya sejauh ini saya belum menceritakan hal yang tak terlupakan….
Hal pertama yang tidak bisa saya lupakan adalah dalam event tersebut saya bertemu dengan pegawai Bappeda kab. Semarang yang pernah saya tempati sebagai tempat PKL (Praktik kerja Lapangan ) saya senang sekali bisa bertemu dengan beliau, namanya Pak Sutrisno dan Bu Hera, Pak Trisno orangnya sangat teliti, baik, dan sabar. Sosok bapak yang bijak… denger-denger dia menjabat sebagai ketua RT di tempat tinggalnya hehe…
Bu Hera orangnya baik, rendah hati, suka ilmu agama, waktu PKL dulu sering diajak diskusi tentang agama, seperti hukum pernikahan, anak diluar nikah, halal-haram, hukum sholat dan berhijab yang benar… orang yang memberi petuah saya supaya lanjut ke S2. Untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya selagi muda dan nggak pacaran hihihi…

Next chapter sampai pada kisah sedih…. Siapa yang nggak sedih sampai sana saya telad dan tidak dibolehkan pake seragam, sampai bu hera waktu ketemu saya nanya “kok mares ndak pake seragam?” saya menjawab “tadi saya telad karena saya bimbingan skripsi dulu bu”. Nasib ndak pake seragam diluar dugaan saya, karena sebelumnya saya sudah ijin untuk datang telad dengan alasan yang jelas, tapi saya punya 1 temen yang lain. It’s oke…. Punya temen yang nggak dibolehin pake seragam sama tante X (nama samaran). Hehe
And than… semua berlalu, saya mencoba memberikan sikap dan layanan yang excellent dan mengambil banyak pelajaran, mengenai kesabaran,dan rasa nerimo lan legowo.

Waktu menuju pertengahan akhir event sampailah pada pencetakan sertifikat… (buat yang berburu sertifikat, sertifikat ini punya nilai buat ngelamar kerja besok) but… bad something happened…. Tante X merubah namaku sehingga sertifikat tidak sah… I knew from my friend who told me that he was try to saved my sertificate, but… he failed…, I just can smile… it’s oke saya bilang.dia yang senasib sama denganku melakukan aksi penyelamatan pertama.

pada jam istirahat makan siang saya dan teman-teman dekat saya yang sudah saya anggap keluarga berkumpul, reoni itu cukup mengobati obat kangen kumpul-kumpul sama temen-temen lama...
banyak yang tidak berubah, yang suka makan nambah tetep nambah, yang silent and cool abis tetep aja membeku dan hemat bicara, yang suka cari perhatian dan manja tetep aja gituh. hahaha... yang kelakuane aneh tetep aneh, yang jadi idola temen saya tetep jadi idol disana dan (masih) menjadi inspirator buat temenku, hehe...., saya sie seneng ambil gambar mereka hoho... kalo gambarnya bagus bisa jadi kebanggan sendiri dengan bilang "yang moto siapa?". dan saya merasa ada yang suka mendekati saya ketika saya berpindah tempat, dan saya mencoba menghindarinya, mungkin mau tanya kabar (biasanya). dan kayaknya dia sadar kemudian berhenti mengikutiku (nggak jadi nanya kabar karena jaraknya jauh). saya tidak ingin menghindar cuman saya tidak mengijinkan yang lain tau perasaanku waktu itu lagi nggak enak.

dalam acara itu Saya juga bertemu dengan sosok kakek yang begitu hangat, ketika saya tatap wajahnya ketika bercakap-cakap ia begitu menenteramkan, murah senyum, meski diusianya yang lanjut, dan pendengarannya yang berkurang dia orang yang ramah terhadap tamu dan rendah hati. Saya suka bercakap-cakap dengannya mengingatkanku pada sosok…. Bapak. Dia menjadi salah satu saksi kejadian kegagalan penyelamatan sertifikatku, beliau berkata “ kalau mau bikin sertifikat cetak saja nanti bisa saya tuliskan namanya” dia tersenyum dengan hangat dan saya mengangguk, belau disana sebagai penulis sertifikat, tulisannya indah, sayang saya lupa menanyakan namanya.

saya tidak ingin menulis panjang lebar, akan terasa membosankan pastinya, ini bagian cerita yang terakhir dan benar-benar yang terakhir…… saya bukan pencerita handal, jadi saya ringkas. Yang jelas orang yang kelihatannya disukai tante X mencoba melindungi saya dari terkamannya dengan mengajakku berbicara dan tidak ingin membiarkan saya sendiri, karena dialah yang merekomendasikan saya, mungkin dia merasa bertanggungjawab atas keselamatan saya, aksi penyelamatannya ini membuat saya semakin dilema, karena tatapan si tante semakin menakutkan, perkataannya semakin jelas tidak menyukaiku.

Jujur saya tidak suka perkataan sitante, ya Alloh.... kenapa siy harus membedakan panitia yang tidak memakai seragam dengan yang tidak(karena partner saya yang tidak pake seragam sudah pulang, tinggal saya sendirian yang tidak pake seragam) waktu event foto bersama. sebenere saya benar-benar tidak ingin berfoto dan pengen cepet-cepet pulang. tapi orang yang kelihatannya disukai tante X malah mengancam tidak ikut foto jika saya tidak ikut berfoto. akhirnya saya terpaksa ikut foto. Well the conclution is… hari itu adalah hari yang begitu indah… saya bisadapet ilmu dari ibu pengusaha, bertemu dengan pak trisno, bu hera, sosok bapak lanjut usia tadi yang mengingatkanku akan sosok bapak …. dan Kejadian pembelaan. i wish tante X suatu saat nanti bisa berubah. dan yang terpenting bagiku sosok tante X yang saya nilai adalah orang yang kuat, disiplin tinggi, pintar, mandiri dan cantik. Dia pasti punya alasan melakukan hal itu semua kepada saya.

Satu minggu setelah event itu saya bertemu dengan tante X sekarang ia begitu ramah terhadap saya, ia meminta saya untuk mengambil baju batik ke kantornya. Sebenarnya bukan nilai dari baju batik itu yang menggerakkan saya untuk mengambilnya. Namun pembuktian bahwa saya tidak kapok bertemu beliau. Waktu bertemu ia begitu hangat dan bersahabat dengan saya. Sungguh berkesan… apa yang terjadi dengan beliau… mungkin doaku dikabulkan sama Allah SWT. Amazing…
Posted by macippa On 02.43
Artikel ini saya dapatkan dari buku Asma Nadia yang saya pinjem di rental buku ikhwah rasul sebrang jalan.

iseng2 baca en coba posting ke blog, sekaligus sharing ilmu, syukur-syukur bermanfaat,karena artikelnya cukup panjang, demi efisiensi waktu dan demi efekifitas mencapai tujuan(anak ekonomi banget), nulisnya saya copas dari sini

well... check this out!!!!
Is the right one ?
Ini pertanyaan yang menghantui perempuan mana saja yang belum menikah. Benarkah si dia, calon yang tepat yang akan mengantarkan kita kepada rumahku, surgaku? Sambil diam-diam kita ikut terhanyut dalam pertikaian rumah tangga selebriti yang sekarang begitu mudah diteropong karena ditayangkan di hampir semua stasiun televisi.
Istri-istri selebriti yang dipukul itu, apakah dulu mereka yakin bahwa suami yang dinikahi adalah the right person?
Ah, tak usah jauh-jauh mengarahkan pandangan kepada selebriti. Lihat sekeliling.... tetangga kita, sesama istri yang kurang beruntung. Atau, jangan-jangan kita tak perlu melayangkan pandangan ke mana-mana, cukup melihat bayangan di balik cermin dan melihat apakah ada air mata membayang, , wajah yang sembab dan bilur di sekujur badan.... kita kah salah satu yang tidak beruntung itu? Yang menerima perlakuan tidak mengenakkan, kekerasan lahir dan batin dari lelaki yang dulu kita percaya akan mempersembahkan rembulan?
is the right one? Si dia kah calon yang tepat?
Jika ya, lantas kenapa kekerasan yang kemudian ditunjukkan? Sikap arogan dan dingin yang dipancarkan tidak menyisakan tanda-tanda bahwa once upon a time, merekalah si pangeran charming yang akan membuat sang istri hidup happily ever after? Cintakah yang hilang, sebab cinta harusnya tidak menyakiti.
Pernikahan bukanlah negeri dongeng, yang betap mudahnya mencari pangeran yang telah menikahi Cinderella, Putri Salju, Sleeping Beauty.... para ksatria yang menempuh resiko luar biasa, dan hingga akhir hanyatnya tidak pernah melirik putri-putri lain. Tidak juga demikian menganiaya, atau melakukan kekerasan sekecil apapun, kepada para putri yang mereka nikahi.
Question!
Pertanyaannya bagi yang belum menikah, adakah tips untuk mengenali karakter calon suami dan melihat kecenderungan-kecenderungan yang tidak baik, lebih awal?
Ada, coba lihat di sini :

1. Si Dia Egois?
Lihat apakah dia melulu menceritakan dirinya, kehebatan-kehebatannya, prestasi-prestasinya, atau apa yang telah dia lakukan dalam obrolan setiap bertemu.

2. Si Dia Peduli atau Cuek?
Kamu bisa melihat seberapa peduli si dia dari caranya menanyakan kabarmu, dan apakah dia sungguh-sungguh bertanya atau sekedar basa-basi bisa dikenali dari seberapa dia menaruh perhatian pada jawabanmu. Ceritamu tentang ayah yang sakit, atau ibu yang belakangan kurang sehat, atau kecelakaan yang menewaskan kucingmu. Atau masalah yang sedang kamu hadapi di kampus atau di tempat kerja.
Perhatikan caranya mendengarkan keluh kesahmu, seberapa dia sabar hingga kamu menyelesaikan ceritamu, sebelum kembali mengobrolkan dunianya, bisa menjadi nilai tersendiri di matamu.

3. Si Dia Cerdas Sosial?
Back to point dua, nilai kemampuannya berempatidari kisah sedih yang kamu sampaikan. Apakah dia berkata, ” saya membanyangkan sulitnya kondisi keluarga sejak ayah meninggal, tapi alhamdulillah masih ada ibu. Kamu harus menjaga ibu lebih baik sekarang,”
Atau, ” kasihan, tapi temanku malah hidupnya lebih sulit lho... ibu bapaknya tewas dalam kecelakaan sekaligus,”
Or.... ”sudah, jangan cengeng. Nabi Adam malah ke bumi nggak punya siapa-siapa!”
Meski intinya sama tapi tiga komen di atas terasa beda, kan?

4. Si Dia Strategis dan Sistematis?
Kecerdasan dan pola pikirnya bisa kamu jajakiselain dari prestasi belajarnya, atau di kantor, juga dari kualitas saran-saran yang dilemparkan kepadamu. Seberapa strategis atau sistemis pola pikirnya atau sebaliknya seberapa EGP (emang gue pikirin-nya) dia, bisa kamu nilai dari caranya merunut permasalahandan mencari jawaban. Apakah saran-sarannya standar :
” well, kamu harus lebih hati-hati kalau begitu!”
Atau ” lain kali file harus kamu back up tersendiri, supaya tidak hilang lagi. Mungkin dengan Hard disk exsternal atau USB khusus untuk file-file penting. Kamu juga bisa mengirimkan tulisan dan data penting ke alamat emailmu sendiri, misalnya,”
Or dengan santainya,” data hilang saja sedih, bikin lagi aja! Sekarang.... jalan yuk?”

5. Si Dia Suka Kekerasan?
Tanya posisinya ketika ospek disekolah dulu. Apakah dia pro perploncoan? Apakah dia menjabat sebagai seksi keamanan ketika masa orientasi siswa? Apakah dia menikmati saat mengerjai lahir atau batin siswa-siswi baru? Apakah caranya mengerjai mereka cukup edukatif, atau justru cenderung merendahkan dan menyakiti? Apakah dia anti perploncoan?
Perhatikan juga di rumah bagaimana sikapnya terhadap adik, apakah mudah marah dan main tangan? Apakah pernah memukuli adik atau kakaknya yang perempuan? Bagaimana sikapnya terhadap pembantu rumah tangga di rumahnya atau ketika ke rumahmu? Apakah dia mengucapkan terima kasih ketika disuguhi minuman oleh si mbak, atau merasa itu hal biasa saja. Apakah dia enjoy menyiksa binatang?
Memang ada kasus kekerasan yang dipicu obat-obatan, minuman keras, atau stress, dan ini sering kali sangat baik bisa berubah beringas dan kasar. Tetapi dalam kondisi normal, sebenarnya kecenderungan kekerasan ini bisa kita deteksi lebih dini.

6. Si Dia Pesolek atau Gengsian?
Saya memiliki seseorang teman yang menikah dengan laki-laki yang sangat tampan. Dan ketika itu tak hanya si muslimah, tetapi seluruh teman beranggapan, betapa beruntungnya dia karena mendapatkan lelaki tampan, apalagi wajah si muslimah menurut teman-temannya terbilang biasa saja.
Kenyataan setelah menikah, si lelaki tampan hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Setiap pagi tampil resik, dengan sepatu mengkilat hingga dia bisa bercermin dengannya, baju yang selalu rapi, lipatan celana tidak boleh dobel, dan... tidak mau bekerja yang kotor-kotor hingga seumur hidupnya tidak bekerja dan si muslimah yang harus menanggung seluruh beban ekonomi, termasuk biaya sekolah anak-anaknya hingga selesai.
Mulai dari sekarang cek... apakah si dia brand minded, peduli dengan merek baju dan sepatunya, atau bangga dengan jaket kulit mahal atau sneakers yang dikenakannya. Amati usulan-usulan tempat untuk bertemu, apakah dia keberatan makan di warteg pinggir jalan yang kecil tapi bersih? Jika dia memiliki adik atau kakak dengan kondisi khusus, apakah dia bangga dengan merekadan sayang atau terkesan tidak mau dikaitkan?
Satu lagi, cara dia memilih ponsel juga bisa menjadi penilaianmu, baik warna, harga, atau tren. Misalnya jika ponsel pilihannya lebih mengutamakan model ketimbang fungsi. Atau jika dia terbilang sering gonta-ganti hape setiap kali ada model baru.... hati-hati berarti si dia memiliki kecenderungan konsumerisme. Lihat juga apakah motornya dimodifikasi? Lihat jenis modifikasiyang dilakukan, apakah lebih banyak kreativitas sendiri yang tidak terlalu makan biaya, atau justru menghabiskan banyak uang.
Lihat juga teman-teman dekatnya dan model mereka. Kamu bisa mengetahui karakter seseorang dari caranya memilih teman. Kamu juga bisa melihat seberapa dia siap membantumu ketika mengerjakan sesuatu yang kurang bersih, misalnya merapikan kebun, membersihkan halaman atau bahkan got di depan rumah.

7. Si Dia Kekanak-kanakan atau Manja?
Sikap kekanak-kanakan dan manja bisa dikenali dari berbagai sudut. Apakah dia selalu mengandalkan bantuan orang tua, atau tante dan om yang mapan ketika harus pindah kos, dipecat dari pekerjaan, juga ketika merencanakan pernikahan kalian? Apakah dia menggampangkan berbagai urusan, sebab papa dan mama pasti akan membantunya. Apakah dia terbiasa dilayani dan diurusi?
Jika si dia berpakaian serba mahal tetapi sebagian besar dibelikan orangtua... well, si dia mungkin mapan, tapi perlu waktu lebih untuk melihat bahwa ada masanya dia tidak bisa lagi bermanja dan mengandalkan orang lain.

8. Si Dia Tahan Banting?
Pernikahan adalah medan perjuangan yang membutuhkan ketabahan. Mengukur ketabahan si dia bisa dilihat dari seberapa sering dia mengeluh. Juga dari caranya menyesuaikan diri dalam kondisi dan situasi yang tidak nyaman, ketika kepanasan, sakit, berjejalan di bus atau saat tersesat. Buat catatan bagaimana dia mengatasi berbagai permasalahan dalam hidup. Perhatikan sikapnya saat salah satu anggota keluarnya sakit, saat ayahnya kehilangan pekerjaan, atau justru dia sendiri? Sikap tahan banting ini juga terlihat dri caranya berjuang untuk mendapatkanmu, meski harus menghadapi anggota keluarga, mungkin ayah atau ibumu yang tidak suka padanya.
Dari sisi yang lain, lihat apakah kesabaran dan kebaikannya padamu sama saat tugas-tugas kuliah atau kantor menumpuk, saat-saat dikejar deadline? Kalau dia berubah menjadi lebih serius, tentu saja masih wajar. Tapi jika mendadak marah-marah tidak jelas, cepat kesal, atau pasrah dan menyerah, well.... bisakah membanyangkan bagaimana jika setelah menikah dan punya anak, lalu anak mendadak sakit hingga kalian berdua tdak bisa tidur selama berhari-hari?
Akankah dia menemani dengan sabar dan berjuang bersamamu, berbagi giliran tidur demi menunggui sikecil dan memastikannya nyaman, atau sebaliknya menyerahkan tugas menunggui anak yang sakit itu sepenuhnya padamu dengan alasan sudah capek dikantor seharian?

9. Si Dia Mata Keranjang?
Ah, ini point yang tidak kalah penting. Cobalah cari tahu berapa banyak gadis yang sempat berhubungan dekat dengannya, apakah jumlahnya masih dihitung? Jumlah yang banyak menunjukkan cepatny si dia beralih dari satu perempuan ke perempuan lain. Meski ada juga laki-laki yang seperti ini sebelum menikah tapi ternyata sangat berkomitmen ketika sudah menikah.
Perhatikan apakah matanya fokus ketika berbicara denganmu, tidak berarti harus memandang terus menerus ke arahmu. Tetapi yang jelas tidak beralih ke gadis manis yang duduk di seberang tempat duduknya.
Kecenderungan mata keranjangnya juga bisa dilihat dari seberapa sering dia menyebut si anu dan si anu.... nama-nama gadis teman kuliah atau kantornya, atau memuji penampilan mereka.
Satu hal lagi yang cukup mengganggu saya, tentang beberapa ikhwan yang mensyaratkan kepada calonnya harus bersedia dipoligami sebab dia berniat untuk poligami. Bukan berarti setiap yang poligami saya kategorikan mata keranjang. Bukan tempat saya menilai.
Tetapi bagi saya, di luar hukum poligaminya, jika ini pernikahan pertama, banyak hal lain yang harus dipikirkan, seperti bagaimana mendorong potensi pasangan, bagaimana mendidik anak nanti, bagaimana menjadikan keluarga kalian rahmatan lil alamin, bagaimana mensejahterakan keluarga, dan lain-lain. Ketimbang belum-belum sudah memikirkan memiliki isteri lebih dari satu, sementara si dia belum teruji kemampuannya untuk bersikap adil dan mengelola sebaik-baiknya keluarga ini.
Dan lebih lagi, kita belum tentu demen sama si dia setelah mengetahui luar dalam, he....he.... bukan bersikap sadis, tapi seharusnya dia memikirkan juga bahwa sebagai isteri, kita mungkin saja menemukan hal-hal yang tidak berkenan selama proses penyesuaian yang nantinya berlangsung seumur hidup ini.
At least, suami bisa membantu dengan bersikap supportive kepada istri, mencari titik temu jika ada perbedaan, jika ada kekurangan..... sebab pasti kedua pihak memiliki kelebihan dan kekurangan. Bukan belum-belum mencari istri baru, kan? 
Tetapi ini hidupmu. Kamu mungkin saja tidak keberatan dengan hal ini. It’s all up to you. Setiap muslimah tahu kekuatan dan kesiapannya.
Satu hal lagi, membina anak-anak menjadi penghuni surga, tidak sekedar sukses di dunia, bukan pekerjaan mudah. It will be wonderful jika kita memiliki suami yang berdedikasi dan memiliki focus sepenuhnya terhadap istri dan anaknya. Dan percayalah, bahkan dengan komitmen penuh-bukan hanya keuangan tetapi juga waktu (sebab uang bisa dibagi sama rata, tetapi waktu tidak)—hal ini tidak mudah untuk diwujudkan.

10. Si Dia Tradisional Atau Moderant?
Nah ini poin penting bagi muslimah untuk menjejaki bagaimana kehidupan mereka nanti setelah menikah. Apakah pekerjaan yang sekarang harus dilepaskan. Kalau ya, kamu perlu mencari alternatif lain yang bisa dilakukan di rumah. Pendeknya, kamu bisa membuat rencana.
Tanya padanya, apakah dia lebih menyukai masakan istri di rumah ketimbang masakan juru masak prfesional misalnya.
Orang-orang moderat cenderung efisien dan melihat esensi. Mereka akan dengan jujur menilai masakan istri. Mungkin agak menyakitkan karena di satu sisi jatuh bangun kita di dapur kan perlu diapresiasi, hehehe.. tapi jika si dia moderat yang juga cerdas sosial, dia pasti punya cara untuk menyampaikan kejujurannya jika masakkan kita rasanya kurang bahkan tidak enak. Orang-orang tipe ini juga akan lebih fleksibel. Misal, jika istri memang tidak pandai memasak, mungkin lebih baik istri melakukan sesuatu yang lebiih bermanfaat.
Sebaliknya, orang-orang yang berpandangan tradisional (baca:kaku) lebih mengutamakan simbol. Baginya penting untuk disuguhi teh manis atau kopi buatan istri sendiri dan bukan khadimat di rumah. Penting untuk menyantap masakan istri, sekalipun kurang enak, daripada makan masakan si mbok di rumah yang terkenal jago masak.
Orang-orang yang berpaham ”tradisional” lebih setia kepada pakem lama, yang bilang seorang istri adalah ibu rumah tangga, dan suami adalah kepala rumah tangga dan pembuat segala keputusan.
Sementara si moderat cenderung membuka ruang lebih luas bagi istri, termasuk jika si istri bekerja di luar rumah, tentu saja dengan kondisi-kondisi yang disepakati bersama.

11. Si Dia Demokratis atau Diktator?
Siapakah yang memutuaskan akan bertemu di mana hari ini? Akan makan dimana? Apakah dia bersikeras memilih menu untukmu, atau menyilakan kamu memilih sendiri?
Apakah dia mengatur caramu berpakaian, merek baju dan sepatu yang boleh kamu pakai agar menurut standar layak dimatanya? Kursus yang boleh kamu ikuti, atau dengan siapa kamu bergaul?
Kalau ya.... kamu harus siap-siap diatur seumur hidupmu. Or, memikirkan cara untuk mengajaknya agar lebih demokratis dari sekarang.

12. Si Dia Mandiri atau Mudah dikendalikan?
Ada beberapa orang yang secara individual bagus, mandiri dan cerdas membuat keputusan, tapi uniknya ketika berurusan dengan keluarga dia cenderung dikendalikan dan seolah-olah kehilangan pendapatnya sendiri.

Sebenarnya tidak terlalu masalah jika keluarganya memang memiliki pemahaman islam yang cukup baik dan karenanya melahirkan keputusan-keputusan yang baik. Pada beberapa lelaki yang sering bingung jika harus membuat keputusan, hal ini akan membantu untuk mengarahkan malah pesan sponsor dari istri mungkin bisa dititip ke ibu mertua, dengan catatan hubungan istri dan mertua tebina baik.
Namun ada kasus dimana pihak keluarga suami kurang bijak, hingga cenderung tidak memedulikan kondisi suami yang baru membangun, dengan terus menerus merongrong, bukan hanya untuk hal-hal yang pentinguntuk orang tua suami, tetapi juga harus ikut menanggung cicilan motor adiknya, meski si adik sudah menikah dan suaminya bekerja.
Kenali dengan melihat sejarah pendidikan si dia misalnya. Kenapa memilih sekolah kejuruan, apakah memang dia suka? Kenapa memilih universitas ini? Apakah dia suka dengan jurusan yang dipilihnya?
Tentu masih banyak kriteria yang harus dikenali, walaupun begitu kriteria dia atas hanya sedikit bocoran untukmu agar bisa mengenali karakter si dia. Bukan bahan untuk mengadili si dia?
Lalu bagaimana jika si dia ternyata manja, diktator, egois dan jauh dari seluruh kriteria yang menunjukkan calon suami yang tepat? Bisakah mengubah pribadinya?
Tidak ada yang pasti dikolong langit. Seseorang mungkin saja berubah. Mungkin tidak sekaligus..... tetapi bertahap. Mungkin tidak banyak tetapi sedikit demi sedikit. It’s your life.....
Satu hal yang penting dengan mengenali pribadinya, kamu bisa membanyangkan seperti apa pernikahanmu nanti. Memiliki suami seperti apa, dan bagaimana sosoknya sebagai ayah. Jika kamu bisa menerima seluruh kekurangnnya, dan merasa bisa mengatasi.... semua kembali bagimu.
Bagi sebagian muslimah, ada yang memilih.... lebih baik menikah dengan laki-laki yang akan membuatnya bahagia, atau sama sekali tidak. Tetapi ada juga muslimah yang sangat ingin menikah.... dan merasa bahwa bahkan tanpa menaruh kriteria macam-macam pun, sulit menemukan pendaping.
At the end... jangan lupa berdo’a dan berdo’a. Libatkan Allah dalam segala urusanmu.



sekilas hasil input yang saya baca, buku ini meluruskan niat kita untuk menikah bahasa kerennya, what was the reason we wanted to get married?. selain itu buku ini menceritakan beberapa pengalaman dunia pedekate sampai menikah. yang memberikan nasehat bahwa
1. menikah bukanlah mencari orang yang sempurna, tapi menjadi penyempurnanya (jiyeeee... *.*)
2. exactly ada persamaan dan perbedaan, indah... kayak pelangi
3. mulailah dari diri sendiri untuk merubah keadaan menjadi suasana yang kita inginkan
4. tunjukkan dengan cara baik hal-hal yang kita inginkan.
5. pantaskan diri untuk mendapatkan yang pantas kita impikan

REFERENSI :]
Asma nadia, dkk. 2009. Muhasabah CintaSeorang Istri. Jakarta: PT Lingkar Pena

Senin, 17 Juni 2013

Posted by macippa On 22.31
مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَائَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ (رواه الطبراني عن أبي موسى

A. Parameter Keimanan :

1. Parameter Amalan Anggota Badan
إِذَا رَأَيْتُمْ الرَّجُلَ يَتَعَاهَدُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالإِيمَانِ (رواه الترمذى)
"Apabila kamu melihat seseorang aktif ke Mesjid, maka saksikanlah bahwa ia seorang mukmin" [HR. Ahmad]

2. Parameter Ucapan Lisan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, Maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu]: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, Karena di sisi Allah ada harta yang banyak. begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, Maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. [An-Nisa : 94]

"Hai Miqdad, apakah kamu telah membunuh orang yang mengucapkan Laa ilaha Illalloh" Bagaimana dengan ucapan Laa ilaha Illalloh mu di hari Qiyamat nanti? Lalu tutrunlah ayat ini.

3. Parameter Pengetahuan Akal
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلا أُعْتِقُهَا قَالَ ائْتِنِي بِهَا فَأَتَيْتُهُ بِهَا فَقَالَ لَهَا أَيْنَ اللَّهُ قَالَتْ فِي السَّمَاءِ قَالَ مَنْ أَنَا قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ
Muawiyyah bin Al-Hakam datang membawa seorang budak wanita berkulit hitam kepada Rosululloh, lalu Rosululloh bertanya kepadanya, Dimana Alloh ?, ia menjawab, "di langit", beliau bertanya lagi, siapa aku ?, ia menjawab, "Rosul Alloh", beliaupun bersabda : "Merdekakanlah ia, karana ia adalah seorang mukminah" [HR. Muslim]

4. Parameter Keyakinan Hati
فَأَخْبرني عن الإِيمان. قال: أَن تُؤمِنَ باللهِ، وملائِكَتِهِ وكُتُبِهِ، ورسُلِهِ، واليَوْمِ الآخِرِ، وتُؤمِنَ بالْقَدَرِ خَيْرِهِ وشَرِّهِ
Beritahukanlah kepadaku apakah iman itu?, beliau menjawab, "Hendaknya engkau beriman kepada Alloh, …………..serta taqdir Alloh yang baik maupun yang buruk"[ HR. Muttafaqun 'alaihi]

5. Parameter Emosi dan Perasaan
مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَائَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ (رواه الطبراني عن أبي موسى)
Barangsiapa yang merasa senang/ gembira ketika melakukan suatu kebaikan, dan merasa sedih ketika melakukan kesalahan, dosa/ kelalaian maka ia seorang mukmin. [HR. Thobroni]

B.Kegembiraan Imani :
1. Karena ia mengetahui bahwa sekecil apapun kebaikan yang dilakukan pasti dilihat dan dicatat oleh Alloh dan tidak akan pernah terabaikan oleh-Nya.
لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)", [Saba' : 3]
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. [Az-Zalzalah : 7]

2. Karena ia mengetahui bahwa sekecil apapun amal kebaikan yang dilakukan, maka ia akan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. [An-Nisa : 40]
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
Jika ia hendak melakukan kebaikan dan benar-benar melakukannya, Alloh akan mencatat disisi-Nya 10-700 kali lipat kebaikan, bahkan berlipat ganda. [HR.Mutafaqun alaihi]

3. Karena ia mengetahui bahwa kebaikan yang dilakukannya akan menuntunnya melakukan kebaikan itu untuk yang kedua kali, ketiga danseterusnya
Kaidah : "Sesungguhnya sebagian dari balasan atas suatu kebaikan adalah kebaikan yang sejenisnya."

4. Karena ia memahami bahwa dengan kebaikan yang dilakukan maka sebagian dari dosa-dosa kecil yang telah dilakukannya akan terhapuskan.
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. [Hud : 114]

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ (رواه الترمؤى)

5. Karena pada saat itu ia merasakan lezatnya iman
إِنَّ النَّظْرَةَ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومٌ، مَنْ تَرَكَهَا مَخَافَتِي أَبْدَلْتُهُ إِيمَانًا يَجِدُ حَلاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ
"Pandangan adalah salah satu diantara panah-panah Iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku, niscaya aku akan memberikan ganti kepadanya dengan suatu keimanan yang bisa ia kelezatannya yang bisa ia rasakan didalam hati" [HR. Thobroni]

6. Karena dengan kebaikan yang dilakukannya, ia mendapatkan simpati dari orang-orang beriman sebagai bonus duniawi dari Alloh.
قال قتادة: كان هرم بن حيان يقول: ما أقبل عبد بقلبه إلى الله، إلا أقبل الله بقلوب المؤمنين إليه، حتى يرزقه ودهم.
Tiada seorang hamba yang mendekatkan hatinya kepada Alloh, melainkan Alloh akan mendekatkan hati orang-orang mu'min kepadanya sampai ia mendapatkan kasih saying mereka" [Siyaru A'lamin Nubala : 4/49]

C. Kesedihan Imani :
1. Karena ia menyadari bahwa sekecil apapun keburukan yang dilakukan, maka ia akan mendapatkan balasannya dari Alloh
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. [Az-Zalzalah : 8]

2. Dengan keburukan yang dilakukan berarti ada tambahan titik hitam yang mengotori hatinya.
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ
{ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ }
Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan suatu dosa, maka dituliskan satu titikhitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, maka akan mengkilat hatinya, tetapi jika bertambah dalam melakukan dosa maka titikhitam itu akan bertambah pula, sehingga menutupi hatinya, itulah yang dimaksud firman Alloh : Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. [Al-Muthofifin : 14]

3. Karena ia merasa takut akan terseret untuk melakukan keburukan yang sama, sekali lagi sebagai balasan dari Alloh.
Kaidah : "Sebagian dari balasan atas perbuatan buruk yang kita lakukan
Adalah perbuatan buruk yang serupa."
4. Karena ia merasa malu kepada Alloh yang Maha Mengetahui semua yang ghoib dan tersembunyi.
Para Shohabat itu apabila ketinggalan sholat berjama'ah di Mesjid ia malu berpapasan dengan sahabat lainnya yang baru keluar mesjid, sehingga ia bersembunyi seraya berkata : "Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak memiliki rasa malu ketika mengalami hal seperti ini."

D. Hikmah dibalik perasaan sedih dan gembira :
1. Agar ia lebih bersemangat dalam meningkatkan amal kebaikan dan segera bertaubat dari keburukan yang telah dilakukannya.

2. Untuk melipat gandakan pahala kebaikan dan menghapuskan dosa dari keburukan yang dilakukannya.
Sebagian ulama berkata : "Jika engkau berbuat dosa dimalam hari lalu bersedih atas keburukan itu di pagi harinya, maka hal itu lebih baik daripada melakukan kebaikan di malam hari kemudian menyombongkan dirinya dengan kebaikan itu di pagi harinya."

3. Untuk menjaga keseimbangan emosional seorang mu'min
4. Hal ini sebagai anugrah dan kemurahan dari Alloh kepada seorang mu'min.

E. Langkah-langkah Amaliyah :
1. Membersihkan Hati
2. Mendekatkan diri kepada Alloh dengan Ibadah Wajib dan Sunnah
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي َلأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي َلأُعِيذَنَّهُ
"Waspadalah terhadap firosat seorang mu'min, karena ia melihat dengan cahaya Alloh."

3. Hidup ditengah Lingkungan Orang-orang Sholeh
4. Meluangkan waktu untuk melakukan Muhasabah dan Introsfeksi diri
5. Berdo'a
( إن الإيمان ليخلق في جوف أحدكم كما يخلق الثوب فاسألوا الله أن يجدد الإيمان في قلوبكم ) . اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى وَصِفَاتِكَ الْعُلَى أَنْ تُجَدِّدَ الإِيْمَانَ فِي قُلُوِْنَا ، اَلَّلُهَّم حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا ، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاْجَعْلَنَا مِنَ الرَاشِدِيْنَ ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالمَِيْنَ .

sumber:
http://ayo-tarbiyah.blogspot.com/2009/10/kegembiraan-dan-kesedihan-sebagai.html

Sabtu, 15 Juni 2013

Posted by macippa On 18.24
semangat mengerjakan skripsi saya muncul. setelah sekian lama saya ogah-ogahan dalam mengerjakannya. saya berharap skripsi saya segera selesai dan dapat ujian bulan juni ini. tidak mudah memang, butuh usaha dan komitment kasta tinggi. kewajiban saya yang satu ini harus segera terselesaikan. Aamiin.

akhir-akhir ini saya tertarik di dunia kepenulisan, sekedar menulis harian pendek tentang kehidupanku sehari-hari, ternyata ngefek pada perasaan yang lebih tenang.
well... saya berharap catatan-catatan pendek ini bisa diambil manfaatnya oleh pembaca. ngomong-ngomong tentang manfaat saya teringat akan kejadian yang beberapa waktu terjadi. ini tentang rasa syukur atas teguran allah lewat bahasa alam.

tanggal 3-4 Juni kemarin saya dipercaya sebagai surveyer Calon Bidik Misi (BM) Unnes, banyak hal yang dapat saya ambil manfaatnya. luar biasa. disis lain saya bisa bertaaruf lebih dekat dengan partner saya (sebut saja) namanya bunga. ceritanya bermula pada saat pagi gerimis dan mendekati hujan. kami sudah bertekad bulat untuk memulai survey pada hari itu juga, apapn halang rintang yang akan kita terjang. kami siap.

sampai pada daerah setelah krapyak ban bocor, dan harus diganti, hal ini tidak disadari oleh kami, melainan ibu pengendara yang ada dibelakang kami, pada waktu itu situasi macet, gerimis dan.... kami dikejar target. kami putuskan untuk menepi dan mengganti ban. kami sepakat bahwa ini rencana Allah supaya kita berhenti untuk sholat dzuha, dan ternyata ketika kami sholat dzuha hujan semakin deras... kami bersyukur oleh teguran ban bocor.

setelah selesai menambal kami meneruskan perjalanan sampai pada CBS (Calon Bidik Misi) pertama. sebelumnya kami bertanya pada warga dan teman saya yang tinggal di daerah itu (sidorejo). singkat cerita ibu dari orang tua CSB mengaku tidak mampu, karena kekayaan yang ada milik neneknya, seperti ini salah satu naskah hasil visiting kami:
"Ibu tinggal dirumah sendiri?"
"iya, tapi yang sebelah yang ada tamnnya itu punya simbah"
"Ooo... nggeh, ibu listriknya pake punya sendiri?"
"Bukan punya simbah, dipake bareng memang"
"ibu ada motor? berapa?"
"ada tiga, satu adek, bapak, dan punya simbah"
"punya mobil ibuk?" "punya, tapi... punya simbah"
"tanah yang didiami ini punya siapa?"
"simbah"
"sawah ada?"
"ada, punya simbah"
kesimpulannya semua punya simbah...
kami berdua berfikir, simbahnya kaya banget....
dan akhirnya visiting rumah pertama kami cukupkan dan lanjut to the next target.

kami langsung melaju teratur ke arah tersono, disana kami melewati jalan terjal hujan dan HP tanpa sinyal. sampai tersono menepati waktu dzuhur, dan kami langsung menikung ke arah masjid pasar tersono. disana kami bertanya peta arah rumah target. lucunya, ketika saya masih memakai jaket yang menutupi almamater saya dan saya berbahasa krama ibunya biasa saja, dan ketika saya mencopot jaket dan terlihat almamater unnes saya alih-alih ibunya langsung berbahasa indnesia dan terlihat exited terhadap kami berdua....

dan setelah berbincang sedikit di masjid kami memutuskan ke kantor camat untuk meminta peta lokasi yang lebih bertanggung jawab (pikirku) namun, semua diluar dugaan, pak camat malah mengantarkan kami berdua sampai tujuan dalam perjalanan ke rumah target kami melewati kebun, lembah dan kabut, untung keadaan hanya mendung sehingga jalan relatif mudah dilalui meskipn agak sempit dan berbelok-belok. sampailah pada rumah target, ternyata target kedua kami adalah anak pak lurah desa (yang notabene lurah biasanya orang mampu) mncullah tanda tanya besar diantara saya dan bunga.(bersambung)

Senin, 10 Juni 2013

Posted by macippa On 03.21
kali ini, sudah sampai masa yang aku nantikan pada waktu semester awal dahulu.... SKRIPSI, Yhup.... waktu aku baru saja semester 1-3 aku ingin banget langsung skripsi, pengen banget langsung pergi meninggalkan bangku kuliah kemudian bekerja... dan ternyata inilah rasanya... :) dan inilah saat-saat dimana aku ngerasa agak ... sedikit lelah pada skripsi, dan akhirnya blog ini sebagai pelampiasannya. selain blog ini, aku punya sebuah usaha... rajut. namanya Edelweis... aku harap musaha ini bisa berkembang dengan segenap daya yang aku miliki,,, yah... usaha kecil-kicilan sih... masih belum jalan, masih terlalu manja... belum ada targert riil. tapi aku berharap besar, setelah skripsiku selesai... aku bisa mengembangkannya... menjadi besar.... :) usaha... usaha... dan usaha... selalu usaha usaha untuk menyeleseikan skripsi, dan sedikit demi sedikit mengembangkan usahaku... i want move and move... dan inilah langkah nyata awalku untuk menggapai impian pertama dan utama, MANDIRI. aku nggak pengen ngrepotin orang-orang disekelilingku... aku pengen menjadi orang yang bermanfaat... buat orang sekelilingku...