مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَائَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ (رواه الطبراني عن أبي موسى
A. Parameter Keimanan :
1. Parameter Amalan Anggota Badan
إِذَا رَأَيْتُمْ الرَّجُلَ يَتَعَاهَدُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالإِيمَانِ (رواه الترمذى)
"Apabila kamu melihat seseorang aktif ke Mesjid, maka saksikanlah bahwa ia seorang mukmin" [HR. Ahmad]
2. Parameter Ucapan Lisan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, Maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu]: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, Karena di sisi Allah ada harta yang banyak. begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, Maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. [An-Nisa : 94]
"Hai Miqdad, apakah kamu telah membunuh orang yang mengucapkan Laa ilaha Illalloh" Bagaimana dengan ucapan Laa ilaha Illalloh mu di hari Qiyamat nanti? Lalu tutrunlah ayat ini.
3. Parameter Pengetahuan Akal
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلا أُعْتِقُهَا قَالَ ائْتِنِي بِهَا فَأَتَيْتُهُ بِهَا فَقَالَ لَهَا أَيْنَ اللَّهُ قَالَتْ فِي السَّمَاءِ قَالَ مَنْ أَنَا قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ
Muawiyyah bin Al-Hakam datang membawa seorang budak wanita berkulit hitam kepada Rosululloh, lalu Rosululloh bertanya kepadanya, Dimana Alloh ?, ia menjawab, "di langit", beliau bertanya lagi, siapa aku ?, ia menjawab, "Rosul Alloh", beliaupun bersabda : "Merdekakanlah ia, karana ia adalah seorang mukminah" [HR. Muslim]
4. Parameter Keyakinan Hati
فَأَخْبرني عن الإِيمان. قال: أَن تُؤمِنَ باللهِ، وملائِكَتِهِ وكُتُبِهِ، ورسُلِهِ، واليَوْمِ الآخِرِ، وتُؤمِنَ بالْقَدَرِ خَيْرِهِ وشَرِّهِ
Beritahukanlah kepadaku apakah iman itu?, beliau menjawab, "Hendaknya engkau beriman kepada Alloh, …………..serta taqdir Alloh yang baik maupun yang buruk"[ HR. Muttafaqun 'alaihi]
5. Parameter Emosi dan Perasaan
مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَائَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ (رواه الطبراني عن أبي موسى)
Barangsiapa yang merasa senang/ gembira ketika melakukan suatu kebaikan, dan merasa sedih ketika melakukan kesalahan, dosa/ kelalaian maka ia seorang mukmin. [HR. Thobroni]
B.Kegembiraan Imani :
1. Karena ia mengetahui bahwa sekecil apapun kebaikan yang dilakukan pasti dilihat dan dicatat oleh Alloh dan tidak akan pernah terabaikan oleh-Nya.
لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)", [Saba' : 3]
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. [Az-Zalzalah : 7]
2. Karena ia mengetahui bahwa sekecil apapun amal kebaikan yang dilakukan, maka ia akan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. [An-Nisa : 40]
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
Jika ia hendak melakukan kebaikan dan benar-benar melakukannya, Alloh akan mencatat disisi-Nya 10-700 kali lipat kebaikan, bahkan berlipat ganda. [HR.Mutafaqun alaihi]
3. Karena ia mengetahui bahwa kebaikan yang dilakukannya akan menuntunnya melakukan kebaikan itu untuk yang kedua kali, ketiga danseterusnya
Kaidah : "Sesungguhnya sebagian dari balasan atas suatu kebaikan adalah kebaikan yang sejenisnya."
4. Karena ia memahami bahwa dengan kebaikan yang dilakukan maka sebagian dari dosa-dosa kecil yang telah dilakukannya akan terhapuskan.
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. [Hud : 114]
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ (رواه الترمؤى)
5. Karena pada saat itu ia merasakan lezatnya iman
إِنَّ النَّظْرَةَ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومٌ، مَنْ تَرَكَهَا مَخَافَتِي أَبْدَلْتُهُ إِيمَانًا يَجِدُ حَلاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ
"Pandangan adalah salah satu diantara panah-panah Iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku, niscaya aku akan memberikan ganti kepadanya dengan suatu keimanan yang bisa ia kelezatannya yang bisa ia rasakan didalam hati" [HR. Thobroni]
6. Karena dengan kebaikan yang dilakukannya, ia mendapatkan simpati dari orang-orang beriman sebagai bonus duniawi dari Alloh.
قال قتادة: كان هرم بن حيان يقول: ما أقبل عبد بقلبه إلى الله، إلا أقبل الله بقلوب المؤمنين إليه، حتى يرزقه ودهم.
Tiada seorang hamba yang mendekatkan hatinya kepada Alloh, melainkan Alloh akan mendekatkan hati orang-orang mu'min kepadanya sampai ia mendapatkan kasih saying mereka" [Siyaru A'lamin Nubala : 4/49]
C. Kesedihan Imani :
1. Karena ia menyadari bahwa sekecil apapun keburukan yang dilakukan, maka ia akan mendapatkan balasannya dari Alloh
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. [Az-Zalzalah : 8]
2. Dengan keburukan yang dilakukan berarti ada tambahan titik hitam yang mengotori hatinya.
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ
{ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ }
Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan suatu dosa, maka dituliskan satu titikhitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, maka akan mengkilat hatinya, tetapi jika bertambah dalam melakukan dosa maka titikhitam itu akan bertambah pula, sehingga menutupi hatinya, itulah yang dimaksud firman Alloh : Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. [Al-Muthofifin : 14]
3. Karena ia merasa takut akan terseret untuk melakukan keburukan yang sama, sekali lagi sebagai balasan dari Alloh.
Kaidah : "Sebagian dari balasan atas perbuatan buruk yang kita lakukan
Adalah perbuatan buruk yang serupa."
4. Karena ia merasa malu kepada Alloh yang Maha Mengetahui semua yang ghoib dan tersembunyi.
Para Shohabat itu apabila ketinggalan sholat berjama'ah di Mesjid ia malu berpapasan dengan sahabat lainnya yang baru keluar mesjid, sehingga ia bersembunyi seraya berkata : "Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak memiliki rasa malu ketika mengalami hal seperti ini."
D. Hikmah dibalik perasaan sedih dan gembira :
1. Agar ia lebih bersemangat dalam meningkatkan amal kebaikan dan segera bertaubat dari keburukan yang telah dilakukannya.
2. Untuk melipat gandakan pahala kebaikan dan menghapuskan dosa dari keburukan yang dilakukannya.
Sebagian ulama berkata : "Jika engkau berbuat dosa dimalam hari lalu bersedih atas keburukan itu di pagi harinya, maka hal itu lebih baik daripada melakukan kebaikan di malam hari kemudian menyombongkan dirinya dengan kebaikan itu di pagi harinya."
3. Untuk menjaga keseimbangan emosional seorang mu'min
4. Hal ini sebagai anugrah dan kemurahan dari Alloh kepada seorang mu'min.
E. Langkah-langkah Amaliyah :
1. Membersihkan Hati
2. Mendekatkan diri kepada Alloh dengan Ibadah Wajib dan Sunnah
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي َلأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي َلأُعِيذَنَّهُ
"Waspadalah terhadap firosat seorang mu'min, karena ia melihat dengan cahaya Alloh."
3. Hidup ditengah Lingkungan Orang-orang Sholeh
4. Meluangkan waktu untuk melakukan Muhasabah dan Introsfeksi diri
5. Berdo'a
( إن الإيمان ليخلق في جوف أحدكم كما يخلق الثوب فاسألوا الله أن يجدد الإيمان في قلوبكم ) . اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى وَصِفَاتِكَ الْعُلَى أَنْ تُجَدِّدَ الإِيْمَانَ فِي قُلُوِْنَا ، اَلَّلُهَّم حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا ، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاْجَعْلَنَا مِنَ الرَاشِدِيْنَ ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالمَِيْنَ .
sumber:
http://ayo-tarbiyah.blogspot.com/2009/10/kegembiraan-dan-kesedihan-sebagai.html
A. Parameter Keimanan :
1. Parameter Amalan Anggota Badan
إِذَا رَأَيْتُمْ الرَّجُلَ يَتَعَاهَدُ الْمَسْجِدَ فَاشْهَدُوا لَهُ بِالإِيمَانِ (رواه الترمذى)
"Apabila kamu melihat seseorang aktif ke Mesjid, maka saksikanlah bahwa ia seorang mukmin" [HR. Ahmad]
2. Parameter Ucapan Lisan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ أَلْقَى إِلَيْكُمُ السَّلَامَ لَسْتَ مُؤْمِنًا تَبْتَغُونَ عَرَضَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فَعِنْدَ اللَّهِ مَغَانِمُ كَثِيرَةٌ كَذَلِكَ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوا إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, Maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu]: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, Karena di sisi Allah ada harta yang banyak. begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, Maka telitilah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. [An-Nisa : 94]
"Hai Miqdad, apakah kamu telah membunuh orang yang mengucapkan Laa ilaha Illalloh" Bagaimana dengan ucapan Laa ilaha Illalloh mu di hari Qiyamat nanti? Lalu tutrunlah ayat ini.
3. Parameter Pengetahuan Akal
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلا أُعْتِقُهَا قَالَ ائْتِنِي بِهَا فَأَتَيْتُهُ بِهَا فَقَالَ لَهَا أَيْنَ اللَّهُ قَالَتْ فِي السَّمَاءِ قَالَ مَنْ أَنَا قَالَتْ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ قَالَ أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ
Muawiyyah bin Al-Hakam datang membawa seorang budak wanita berkulit hitam kepada Rosululloh, lalu Rosululloh bertanya kepadanya, Dimana Alloh ?, ia menjawab, "di langit", beliau bertanya lagi, siapa aku ?, ia menjawab, "Rosul Alloh", beliaupun bersabda : "Merdekakanlah ia, karana ia adalah seorang mukminah" [HR. Muslim]
4. Parameter Keyakinan Hati
فَأَخْبرني عن الإِيمان. قال: أَن تُؤمِنَ باللهِ، وملائِكَتِهِ وكُتُبِهِ، ورسُلِهِ، واليَوْمِ الآخِرِ، وتُؤمِنَ بالْقَدَرِ خَيْرِهِ وشَرِّهِ
Beritahukanlah kepadaku apakah iman itu?, beliau menjawab, "Hendaknya engkau beriman kepada Alloh, …………..serta taqdir Alloh yang baik maupun yang buruk"[ HR. Muttafaqun 'alaihi]
5. Parameter Emosi dan Perasaan
مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَائَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ (رواه الطبراني عن أبي موسى)
Barangsiapa yang merasa senang/ gembira ketika melakukan suatu kebaikan, dan merasa sedih ketika melakukan kesalahan, dosa/ kelalaian maka ia seorang mukmin. [HR. Thobroni]
B.Kegembiraan Imani :
1. Karena ia mengetahui bahwa sekecil apapun kebaikan yang dilakukan pasti dilihat dan dicatat oleh Alloh dan tidak akan pernah terabaikan oleh-Nya.
لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِنْ ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرُ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)", [Saba' : 3]
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. [Az-Zalzalah : 7]
2. Karena ia mengetahui bahwa sekecil apapun amal kebaikan yang dilakukan, maka ia akan mendapat balasan pahala yang berlipat ganda.
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِنْ تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. [An-Nisa : 40]
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
Jika ia hendak melakukan kebaikan dan benar-benar melakukannya, Alloh akan mencatat disisi-Nya 10-700 kali lipat kebaikan, bahkan berlipat ganda. [HR.Mutafaqun alaihi]
3. Karena ia mengetahui bahwa kebaikan yang dilakukannya akan menuntunnya melakukan kebaikan itu untuk yang kedua kali, ketiga danseterusnya
Kaidah : "Sesungguhnya sebagian dari balasan atas suatu kebaikan adalah kebaikan yang sejenisnya."
4. Karena ia memahami bahwa dengan kebaikan yang dilakukan maka sebagian dari dosa-dosa kecil yang telah dilakukannya akan terhapuskan.
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. [Hud : 114]
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ (رواه الترمؤى)
5. Karena pada saat itu ia merasakan lezatnya iman
إِنَّ النَّظْرَةَ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومٌ، مَنْ تَرَكَهَا مَخَافَتِي أَبْدَلْتُهُ إِيمَانًا يَجِدُ حَلاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ
"Pandangan adalah salah satu diantara panah-panah Iblis, barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku, niscaya aku akan memberikan ganti kepadanya dengan suatu keimanan yang bisa ia kelezatannya yang bisa ia rasakan didalam hati" [HR. Thobroni]
6. Karena dengan kebaikan yang dilakukannya, ia mendapatkan simpati dari orang-orang beriman sebagai bonus duniawi dari Alloh.
قال قتادة: كان هرم بن حيان يقول: ما أقبل عبد بقلبه إلى الله، إلا أقبل الله بقلوب المؤمنين إليه، حتى يرزقه ودهم.
Tiada seorang hamba yang mendekatkan hatinya kepada Alloh, melainkan Alloh akan mendekatkan hati orang-orang mu'min kepadanya sampai ia mendapatkan kasih saying mereka" [Siyaru A'lamin Nubala : 4/49]
C. Kesedihan Imani :
1. Karena ia menyadari bahwa sekecil apapun keburukan yang dilakukan, maka ia akan mendapatkan balasannya dari Alloh
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. [Az-Zalzalah : 8]
2. Dengan keburukan yang dilakukan berarti ada tambahan titik hitam yang mengotori hatinya.
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ
{ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ }
Sesungguhnya seorang hamba apabila melakukan suatu dosa, maka dituliskan satu titikhitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, maka akan mengkilat hatinya, tetapi jika bertambah dalam melakukan dosa maka titikhitam itu akan bertambah pula, sehingga menutupi hatinya, itulah yang dimaksud firman Alloh : Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. [Al-Muthofifin : 14]
3. Karena ia merasa takut akan terseret untuk melakukan keburukan yang sama, sekali lagi sebagai balasan dari Alloh.
Kaidah : "Sebagian dari balasan atas perbuatan buruk yang kita lakukan
Adalah perbuatan buruk yang serupa."
4. Karena ia merasa malu kepada Alloh yang Maha Mengetahui semua yang ghoib dan tersembunyi.
Para Shohabat itu apabila ketinggalan sholat berjama'ah di Mesjid ia malu berpapasan dengan sahabat lainnya yang baru keluar mesjid, sehingga ia bersembunyi seraya berkata : "Tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak memiliki rasa malu ketika mengalami hal seperti ini."
D. Hikmah dibalik perasaan sedih dan gembira :
1. Agar ia lebih bersemangat dalam meningkatkan amal kebaikan dan segera bertaubat dari keburukan yang telah dilakukannya.
2. Untuk melipat gandakan pahala kebaikan dan menghapuskan dosa dari keburukan yang dilakukannya.
Sebagian ulama berkata : "Jika engkau berbuat dosa dimalam hari lalu bersedih atas keburukan itu di pagi harinya, maka hal itu lebih baik daripada melakukan kebaikan di malam hari kemudian menyombongkan dirinya dengan kebaikan itu di pagi harinya."
3. Untuk menjaga keseimbangan emosional seorang mu'min
4. Hal ini sebagai anugrah dan kemurahan dari Alloh kepada seorang mu'min.
E. Langkah-langkah Amaliyah :
1. Membersihkan Hati
2. Mendekatkan diri kepada Alloh dengan Ibadah Wajib dan Sunnah
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي َلأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي َلأُعِيذَنَّهُ
"Waspadalah terhadap firosat seorang mu'min, karena ia melihat dengan cahaya Alloh."
3. Hidup ditengah Lingkungan Orang-orang Sholeh
4. Meluangkan waktu untuk melakukan Muhasabah dan Introsfeksi diri
5. Berdo'a
( إن الإيمان ليخلق في جوف أحدكم كما يخلق الثوب فاسألوا الله أن يجدد الإيمان في قلوبكم ) . اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى وَصِفَاتِكَ الْعُلَى أَنْ تُجَدِّدَ الإِيْمَانَ فِي قُلُوِْنَا ، اَلَّلُهَّم حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوْبِنَا ، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالْعِصْيَانَ وَاْجَعْلَنَا مِنَ الرَاشِدِيْنَ ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالمَِيْنَ .
sumber:
http://ayo-tarbiyah.blogspot.com/2009/10/kegembiraan-dan-kesedihan-sebagai.html
0 komentar:
Posting Komentar